Perkenalan dulu ah nama
saya Nanda Bima dan saat ini masih aktif kuliah di Universitas Gunadarma
jurusan Teknik Informatika. Jadi mahasiswa itu bagi saya ya susah-susah enak
lah. Susah belajarnya enak mainnya. Tapi semua itu sih terlepas dari pribadi
masing-masing karena hingga saat ini saya masih bisa menyeimbangkan si
susah-susah enak itu dan masih bisa dapet nilai memuaskan di Kampus. Kalo
ngomongin soal kuliahitu nantinya ga bakal lepas dari yang namanya sidang
sarjana, ga lepas dari segala persiapan yang harus disiapin biar saat sidang
semua berjalan mulus dan pastinya bisa lulus dari kampus dengan nilai yang
memuaskan. Tapi kalo soal kampus sebenarnya ga berasa banget yang namanya
kuliah itu di jalanin bertahun-tahun dan saat ini saya udah terdampar di
semester 7 yang notabene nya udah tingkat 4 atau tingkat akhir tapi masih ada
akhir dari segala akhir yaitu semester 8. Semester yang bikin semua mahasiswa
pasti geleng-geleng kepala karna di semester itu bakal berjumpa dengan yang
namanya “SKRIPSI”. Denger namanya aja udah bikin merinding kan. Ya itulah yang
namanya skripsi.
Apasih skripsi itu? Ya
itulah semacam penulisan buat syarat kelulusan bagi tiap-tiap mahasiswa tingkat
4 dimanapun berada. Banyak orang yang
gara-gara skripsi doang bisa nunda kelulusannya dan ujung-ujungnya betah deh di
Kampus bertahun-tahun. Saya sih emang belum ngerjain tuh yang namanya skripsi.
Tapi kalo di kampus saya udah ada sejenis penulisan yang dibuat sebagai syarat
lulus D3 (Sarjana Muda) dan saya udah mengalaminya. Masa-masa dimana saya dan
temen-temen berjuang, berdarah-darah, mengerang kesakitan (agak lebay sih). Ya
sebelumnya saya udah pernah mengerjakan penulisan semacam skripsi yang disebut
“penulisan ilmiah” dan itu sebagai gambaran dan di rasa ga jauh beda sama yang
namanya skripsi jadi ya nanti pas skripsi udah lebih terbiasa soal ngerjain
penulisannya.
Nah, kalo nantinya udah
sampai pada proses pengerjaan skripsi udah pasti deh ruang gerak bakal terbatas
karna terfokus sama penulisan. Saat ini kan banyak tuh beredar joki-joki
pembuat skripsi bagi mahasiswa, tapi menurut saya akan lebih baik kalo emang
kita yang buat sendiri karna emang bakal lebih mudah juga nanti pas ngejalanin
sidang nya dan lebih ga was-was juga sih jadinya. Tapi kalo emang nantinya
skripsi udah kelar mental menjadi kunci saat menghadapi dosen penguji yang
bakal nilai nih skripsi anda dan ni dosen gerombolan pastinya nyecer seperti
waktu sidang penulisan ilmiah dulu. Tapi tenang setiap masalah pasti ada
solusi. Nih saya lampirin beberapa kiat-kita dalam menghadapi sidang skripsi
biar raut muka ga tegang dan sidang lancar.
1. Percaya
Diri, Tenang dan Santai.
Tanamkan
rasa percaya diri bahwa kita BISA dan para penyidang bisa balik bingung
mendengar jawaban kita. Bersikaplah tenang atau jika sulit, berpura-puralah
tenang atau bisa dibilang pede (percaya diri). Sadar atau tidak, ini dapat
membantumu mengatasi rasa gugup serta memberikan kesan baik kepada penguji
bahwa kita siap menghadapi sidang.
2. Minimal
kita menguasai 50% Materi Skripsi yang akan di sidang
Mengusai
bukan berarti kita bisa menghafal seluruh isi Skripsi tetapi secara garis besar
kita memahami. tapi, lebih baik lagi jika kita menguasai Jhampir 100% skripsi kita
Pelajari
mata kuliah yang berhubungan dengan skripsi Anda. Pertanyaan dari penguji pasti
tidak jauh-jauh dari skripsi Anda. Selama tenang, Anda pasti bisa menjawab
semua pertanyaan dari mereka. Siapkan bahan pembuka sebagus mungkin yang
mencakup kesimpulan isi skripsi Anda. Jangan lupa latihan di depan cermin
sebelum maju.
3. Pahami
karakteristik penguji.
Tukar
pengalaman dengan senior atau dosen pembimbing mengenai dosen penguji. Mereka
dapat membantumu memahami jenis pertanyaan yang biasanya diajukan serta
bagaimana solusi untuk mengatasinya.
4. Kemudian
pelajarilah hal-hal yang berhubungan langsung dengan penelitian anda
kuasailah
baik landasan teori maupun permasalahan yang dibahas terutama mengenai
pengolahan data, penyajian dan analisis data hingga kesimpulan.
5. Cukupkan
istirahat, sebaiknya jangan terlalu lama begadang.
jika
anda yang menulisnya tentunya sudah anda kuasai dengan benar artinya tidak lagi
harus dipelajari dengan full-time.
6. Persiapkan
materi persentasi di hadapan para penguji.
Materi
persentasi ideal ketika sidang adalah tidak berbelit-belit. Perhatikan perbandingan
materi berupa tulisan dengan gambar atau background yang mendukung. Jangan
lupa, mereka sudah memegang salinan skripsimu yang begitu tebal. Maka, tidak
perlu lagi diulang dalam persentasi. Sampaikan beberapa bagian yang memang
dianggap penting dan mencakup keseluruhan isi skripsi tersebut.
Wah.. Keren Jangan Lupa Kunjungi
http://jasapembuatanskripsiprofesional.blogspot.com/