Rovio Entertainment Ltd. atau Rovio adalah
pengembang permainan video dan perusahaan hiburan Finlandia yang bermarkas di Espoo.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2003 sebagai pengembang permainan ponsel
yang bernama Relude, dan di tahun 2005 berganti menjadi Rovio. Perusahaan ini
dikenal melalui permainan terbaiknya Angry Birds. Berikut management dari Rovio Entertainment :
Chief Executive Officer : Mikael Hed
Chief Executive Officer : Mikael Hed
Co-Founder : Niklas Hed
Chief Marketing Officer : Peter Vesterbacka
Chief Operations Officer : Teemu Suila
Executive Vice President, Games : Jami Laes
Chief Marketing Officer : Peter Vesterbacka
Chief Operations Officer : Teemu Suila
Executive Vice President, Games : Jami Laes
Pada tahun 2003,
tiga mahasiswa dari Helsinki University of Technology (sekarang Aalto
University School of Science), Niklas Hed, Jarno Väkeväinen, dan
Kim Dikert berpartisipasi dalam kompetisi pengembangan permainan ponsel di Assembly
demo party yang didukung oleh Nokia dan HP. Sebuah permainan real-time yang
diberi nama King of the Cabbage World diselesaikan ketiga orang tersebut
untuk membentuk perusahaan mereka sendiri, Relude. King of the Cabbage World
sudah dijual kepada Sumea (sekarang Sumea Studios sebagai bagian dari Digital Chocolate), dan mengubah
nama permainan tersebut menjadi Mole War, yang telah menjadi permainan
komersial real-time pertama di dunia.
Pada Januari
2005, Relude menerima investasi pertama dari Angel Investor, dan perusahaan
tersebut berganti nama menjadi Rovio Mobile. Pada Desember 2009 Rovio merilis Angry Birds, sebuah permainan puzzle-pelontar
untuk iPhone. Angry Birds sejak itu sudah diunduh lebih dari 1 miliar
unduhan,
dengan unduhan berbayar lebih dari 25% total unduhan, menjadikan salah satu
permainan yang terjual banyak di Apple App Store.
Produk Games
Bad Piggies (2012)
Angry
Birds Trilogy (2012)
Amazing Alex (2012)
Angry
Birds Space (2012)
Angry
Birds Rio (2011)
Angry
Birds Seasons (2010)
Angry Birds – iOS, N900 (2009), Palm
webOS, Android, Symbian, Windows (2010), Mac OS X (2011), Windows Phone 7 (2011) Google
Chrome (2011), BlackBerry PlayBook OS (2011), Wii
U
and Nintendo
3DS
(2012), Playstation 3 dan PlayStation Vita (2012)
Bounce Evolution
- N900 (2009)
Bounce
Tales - N-Gage (2009)
Bounce
Touch - N-Gage
Bounce
Boing Voyage - N-Gage (2008)
Burger
Rush - J2ME
Burnout - J2ME (2007)
Collapse
Chaos - J2ME
Cyber Blood - J2ME
Darkest
Fear - iOS (2009), J2ME (2005)
Darkest
Fear 2 - J2ME
Darkest
Fear 3 - J2ME
Desert
Sniper - J2ME (2006)
Dragon & Jade - J2ME
Formula GP Racing - J2ME
Gem Drop - J2ME (2008)
Marine Sniper - J2ME
Mole War - J2ME
Need for Speed: Carbon - J2ME (2006)
Paid to Kill - J2ME
Paper Planes - J2ME (2008)
Patron Angel - J2ME
Playman Winter
Games
- J2ME
Shopping Madness - J2ME (2008)
Space Impact:
Meteor Shield - N97, J2ME
Star Marine - J2ME (2007)
Sumea Ski Jump - J2ME
Swat Elite Troops - J2ME
US Marine Corps
Scout Sniper - J2ME (2006)
Totomi - iPhone, Flash, J2ME
War Diary Torpedo - J2ME
Wolfmoon - J2ME
Wolfmoon - J2ME
X-Factor 2008 - J2ME
Pendapatan Rovio
Pengembang
games Rovio, perusahaan di balik permainan Angry Birds yang ultra sukses,
melaporkan telah meraih pendapatan 200 juta dolar Ameriksa Serikat (AS) dan
laba bersih 71 juta dolar AS pada 2012.
Pendapatan
perusahaan Finlandia itu naik 101 persen dibanding 2011 yang hanya 96 juta
dolar AS, menurut laporan Business Insider baru-baru ini.
Dalam
2012, Rovio telah menggandeng sejumlah pihak, seperti badan antariksa AS
(NASA), National Geographic, dan Walmart untuk mengembangkan bisnisnya. Perusahaan
itu juga merilis empat permainan baru, Angry Birds Space, Amazing Alex, Bad
Piggies, dan Angry Birds Star Wars.
Tapi, game bukanlah satu-satunya mesin uang Rovia. Perusahaan ini juga memiliki divisi produk konsumer yang menjual berton-ton boneka hewan Angry Birds, T-shirt, dan perlengkapan bermerek lainnya. Rovio mempunyai ambisi besar. Chief Marjeting Officer (CMO) Rovio, Pete Vesterbacka, pada tahun lalu mengatakan bahwa perusahaannya ingin mengikuti jejak Disney menjadi merek hiburan yang jauh lebih besar. Pada 2011 Rovio menolak tawaran Zynga yang ingin mengakusisinya seharga 2 miliar dolar AS.
Tapi, game bukanlah satu-satunya mesin uang Rovia. Perusahaan ini juga memiliki divisi produk konsumer yang menjual berton-ton boneka hewan Angry Birds, T-shirt, dan perlengkapan bermerek lainnya. Rovio mempunyai ambisi besar. Chief Marjeting Officer (CMO) Rovio, Pete Vesterbacka, pada tahun lalu mengatakan bahwa perusahaannya ingin mengikuti jejak Disney menjadi merek hiburan yang jauh lebih besar. Pada 2011 Rovio menolak tawaran Zynga yang ingin mengakusisinya seharga 2 miliar dolar AS.
Perusahaan Hiburan
Angry Birds saat ini telah menjelma menjadi tren gaya
hidup, tidak hanya menghuni smartphone bahkan kini hampir di seluruh elemen
kehidupan. Baju, celana, tas, flash disk, komputer, topi, aksesoris dan lain
sebagainya. Angry Birds menjadi fenomena yang jauh melebihi estimasi banyak
pihak bahkan mungkin sang pengembang, Rovio, game ini berhasil
mengambil hati sekian miliar pengguna meskipun dengan konsep game yang
sederhana.
Pada ajang
CTIA 2013, Chief Operating Officer Rovio, Harri Koponen mengatakan bahwa mereka
bukan lagi perusahaan game, tetapi lebih kepada perusahaan hiburan. Ia kemudian
memberikan alasan mengapa perusahaan game sudah tak lagi cocok untuk bersaing
di dalam kompetisi bisnis. Berdiri pada tahun 2009, yang pertama kali
diluncurkan adalah Angry Birds pada bulan Desember 2009 di App Store. Game ini
kemudian berhasil membangun kerajaan di antara banyak karakter burung, tidak
hanya sukses bahkan pencapaian mereka jauh dari berhasil.
Hiburan adalah bagian penting di dalam bisnis
kami, perusahaan kami melalui game melibatkan emosi dan juga mampu terhubung
secara emosional ke cerita permainan dan juga pemain.
Ide untuk menciptakan berbagai merchandise dan
lisensi penjualan ke seluruh dunia berhasil menciptakan link yang mengikat
kepada penggemar, plus meluncurkan film animasi untuk menggambarkan kembali
bagaimana proses pengembangan dan mengapa burung ini sangat marah, perusahaan
berharap menciptakan dasar yang kuat atas karakter yang dibangun kepada
penggemar sehingga akan terus dan terus menggunakan game meskipun dengan seri
yang berbeda.
Game-nya sendiri tidak berperan secara dominan,
perusahaan mendapatkan keuntungan dari game sebesar 60% sedangkan sisanya
sebesar 40% didapat dari penjualan souvenir. Dan segala macam souvenir dan film
animasi terus memberikan dorongan positif kepada game untuk tetap hidup di
pasar dan memberikan referensi kepada penonton untuk mendownload.
Koponen membocorkan salah satu kunci sukses
Rovio bersama Angry Bird, bahwa mereka selalu menjagai ritme peluncuran seri
terbaru dengan karakter yang juga menarik sehingga pengguna terus mendapatkan
sesuatu yang baru dan menantang untuk dimainkan.
Sumber dan Referensi :
http://www.rovio.com/en/about-us/Company